Mengenal "Menong", Sosok Perempuan Cantik Purwakarta

Kompas.com - 04/04/2017, 08:27 WIB
Dok Humas Pemkab Purwakarta Menong memiliki arti perempuan cantik. Kulitnya kuning langsat, bibirnya kecil, beralis panjang, dan di kepala terdapat mahkota menyerupai sigar atau mahkota khas pakaian adat Lampung

PURWAKARTA, KOMPAS.com – Setiap daerah memiliki suvenir khasnya masing-masing, termasuk Purwakarta. Daerah ini punya banyak oleh-oleh kebanggaannya, salah satunya " menong".

Menong memiliki arti perempuan cantik. Kulitnya kuning langsat, bibirnya kecil, beralis panjang, dan di kepala terdapat mahkota menyerupai sigar atau mahkota khas pakaian adat Lampung.

Sesuai namanya, menong Purwakarta cantik dan lucu. Apalagi, pakaiannya yang didominasi warna hitam dan merah membuat patung kecil ini menggemaskan.

Biasanya patung ini dijual per paket. Satu paket terdiri dari tiga menong, yakni menong ibu, dan kedua anak perempuannya yang besar dan kecil. Jika dilihat dari ukuran, tiga menong tersebut memiliki tinggi 25 cm, 16 cm, dan 12 cm.

"Menong ini salah satu suvenir khas Kecamatan Plered," ujar Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, kepada Kompas.com, belum lama ini.

Seperti diketahui, sudah beberapa generasi Plered menghasilkan kerajinan keramik yang luar biasa. Bahkan, produk-produknya kerap diimpor ke banyak negara di dunia, di antaranya ke Eropa dan Asia.

Namun, untuk menong tidak hanya dijadikan ikon Plered, tapi juga secara resmi menjadi ikon Purwakarta. Bahkan, dalam perkembangannya, menong dimodifikasi menjadi beberapa bentuk wajah. Di antaranya bisa dilihat di sepanjang jalan masuk Kota Purwakarta, tepatnya dari Ciganeak hingga patung Bima di daerah Sasak Beusi.

Menong yang dimodifikasi memiliki dua wajah di bagian depan dan belakang. Satu wajah memiliki kesan baik dan satunya lagi jahat. Warnanya pun lebih irit, didominasi warna hitam dan putih.

"Layaknya manusia yang tidak hanya memiliki sifat baik saja, ataupun sifat jahat saja. Bahkan, dalam diri satu manusia bisa memiliki sifat bermacam-macam, itulah yang ingin dipotret menong," tuturnya.

Menong tersebut, bisa diperoleh di beberapa tempat penjual suvenir. Misalnya, di beberapa toko di Plered atau Galeri Menong. Harganya beragam, tergantung ukuran. Untuk menong cantik dijual per paket, namun ada pula yang dijual satuan dengan harga Rp 100.000.

Dok Humas Pemkab Purwakarta Bagi yang penasaran dengan cara membuat menong, wisatawan bisa berkunjung ke Pendopo Purwakarta. Sejak bulan lalu pengrajin asal Plered, Fajar Kristiawan, ditugaskan untuk membuat menong di tempat itu.
Membuat menong

Bagi yang penasaran dengan cara membuat menong, wisatawan bisa berkunjung ke Pendopo Purwakarta. Sejak bulan lalu pengrajin asal Plered, Fajar Kristiawan, ditugaskan untuk membuat menong di tempat itu.

Setiap pagi Fajar (23) menyiapkan peralatannya, yaitu meja bundar dari batu yang di bawahnya dipasangi gir. Dengan gir itulah dia bisa memutar-mutar tanah liat untuk dibentuk menjadi menong.

Setelah rupa dasar menong terbentuk, Fajar mulai mengukirnya. Yang paling sulit dari pembuatan menong cantik adalah mahkota, sedangkan hal tersulit adalah modifikasi pada wajahnya.

"Garis wajah laki-laki dan perempuan beda dan setiap karakter maupun emosi memiliki garis yang berbeda pula. Inilah bagian tersulit dari menong. Beda tangan pasti beda hasilnya,” tuturnya.

Dok Humas Pemkab Purwakarta Menong tidak hanya dijadikan ikon Plered, tapi juga secara resmi menjadi ikon Purwakarta
Menong, sambung Fajar, tidak selamanya terbuat dari tanah liat. Menong untuk patung di pinggir jalan bisa dibuat dari bahan semen.

Fajar mengaku sejak kecil bergelut dengan seni kerajinan keramik. Namun, biasanya dia dan ayahnya membuat patung asmat yang sudah ekspor ke beberapa negara.

"Kalau asmat kita fokus pada semua bagian, termasuk kaki dan tangan. Tapi, untuk menong kita fokus di wajah dan mahkota," ucapnya.

Bagi yang ingin melihat cara pengerjaan menong atau mencoba membuanya, Fajar mempersilahkan siapa saja datang ke Pendopo Purwakarta.

"Mangga, silahkan kesini. Selain menong, di sini bisa melihat cara pembuatan wayang dan suling," tutupnya.

Baca juga: Mbah Jawer... Kampung Air Cantik di Purwakarta

RENI SUSANTI/KONTRIBUTOR PURWAKARTA

Terkini Lainnya
Pelajar Purwakarta Bagikan Beras pada Warga Miskin
Pelajar Purwakarta Bagikan Beras pada Warga Miskin
purwakarta
Purwakarta Menetapkan Setiap Kamis adalah Hari Kasih Sayang
Purwakarta Menetapkan Setiap Kamis adalah Hari Kasih Sayang
purwakarta
Saat Mereka
Saat Mereka "Patungan" Bantu Korban Rohingya...
purwakarta
"Lebih Baik Kami ke Purwakarta Daripada Harus ke Cianjur..."
purwakarta
Dedi Mulyadi Berpamitan pada Warga Purwakarta
Dedi Mulyadi Berpamitan pada Warga Purwakarta
purwakarta
Purwakarta Gandeng Kejaksaan Awasi Dana Desa
Purwakarta Gandeng Kejaksaan Awasi Dana Desa
purwakarta
Purwakarta Lestarikan Permainan Tradisional Egrang
Purwakarta Lestarikan Permainan Tradisional Egrang
purwakarta
Bak Artis Sinetron, Dedi Mulyadi
Bak Artis Sinetron, Dedi Mulyadi "Diserbu" TKI di Hongkong
purwakarta
Masyarakat Purwakarta Gelar Kirab Bendera Merah Putih
Masyarakat Purwakarta Gelar Kirab Bendera Merah Putih
purwakarta
Kebiasaan Unik Dedi Mulyadi dalam Menyambut Hari Kemerdekaan RI
Kebiasaan Unik Dedi Mulyadi dalam Menyambut Hari Kemerdekaan RI
purwakarta
Pendidikan Berbasis Madrasah di Purwakarta Layak Ditiru
Pendidikan Berbasis Madrasah di Purwakarta Layak Ditiru
purwakarta
Ritual Tradisional untuk Menyambut Upacara Kemerdekaan di Purwakarta
Ritual Tradisional untuk Menyambut Upacara Kemerdekaan di Purwakarta
purwakarta
Purwakarta Terapkan Full Day School Berbasis Madrasah dan Pesantren
Purwakarta Terapkan Full Day School Berbasis Madrasah dan Pesantren
purwakarta
Warga Purwakarta Mampu Terapkan Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan
Warga Purwakarta Mampu Terapkan Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan
purwakarta
Sedekah Lewat Kebijakan, Dedi Mulyadi Diapresiasi Kiai Cipasung
Sedekah Lewat Kebijakan, Dedi Mulyadi Diapresiasi Kiai Cipasung
purwakarta
Bagikan artikel ini melalui
Oke