Aher Minta IPB Diberi Peran Penting dalam Kebijakan Pangan Nasional

Kompas.com - 15/08/2017, 10:49 WIB
 Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengajak segenap civitas akademika IPB untuk berperan dalam menjaga ketersediaan pangan dan menjaga lingkungan hidup. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengajak segenap civitas akademika IPB untuk berperan dalam menjaga ketersediaan pangan dan menjaga lingkungan hidup.

KOMPAS.com -Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mendorong Institut Pertanian Bogor ( IPB) berperan dalam ketersediaan pangan. Ia mengajak seluruh civitas akademika IPB menjaga pasokan pangan dengan melestarikan lingkungan.

"Saat meresmikan IPB 1963, Bung Karno pernah mengatakan, soal pangan dan pertanian adalah soal hidup dan matinya bangsa Indonesia. Dengan demikian IPB berarti bertanggung jawab ke depan untuk urusan hidup mati bangsa Indonesia," ujarnya, Minggu (13/8/2017).

Seperti rilis yang diterima Kompas.com pada Selasa (15/8/2017), Heryawan menghadiri Masa Pengenalan Kampus Mahasiswa Baru (MPKMB) 54 Institut Pertanian Bogor (IPB) 2017 di Gedung Graha Widya Wisuda Kampus IPB Dramaga, Jalan Raya Dramaga, Kabupaten Bogor.

Di hadapan 3.975 mahasiswa baru IPB Tahun Akademik 2017-2018, Heryawan memberikan dorongan dan motivasi agar mahasiswa IPB menjadi motor penggerak dan penentu kebijakan pangan Indonesia.

" Pangan itu superesensial. Manusia tidak akan pernah mungkin hidup tanpa pangan. Ada tiga krisis yang dikhawatirkan dunia, yaitu, krisis air, pangan, dan energi. Krisis energi tidak langsung terkait dengan nyawa manusia. Tapi krisis air dan krisis pangan lansung menyangkut nyawa manusia," katanya.

Heryawan berharap agar lulusan IPB mampu menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Tak seperti Amerika Serikat yang merupakan negara super power karena kekuatan senjatanya.

"Mari kita hadirkan bangsa yang cinta damai, bangsa yang cinta hidup harmonis dan berdampingan. Mari kita hadirkan Indonesia ke depan dengan kekuatan IPB dan kekuatan anak bangsa yang lain Indonesia menjadi super power pangan," ujarnya.

Ketidakberpihakan pada pertanian

Heryawan juga menyinggung soal kebijakan impor sejumlah komoditas pangan. Menurut dia, pemerintah pusat kurang berpihak pada petani. Selain itu, produk pangan dalam negeri kuran diperhatikan.

"Pangan kita masih kurang, beras mudah-mudahan sudah tidak impor. Tapi pangan-pangan yang lain ternyata masih banyak yang impor. Ini urusannya urusan keberpihakan," katanya.

Mestinya, kata dia, IPB memiliki peran nyata dalam menentukan kebijakan pangan nasional. IPB seharusnya berperan dalam kebijakan pertanian di Indonesia.

"Di samping IPB harus menyiapkan sumber daya manusia untuk ketahanan pangan, pada saat yang bersamaan IPB harus menghadirkan konsep-konsep bernegara yang mempengaruhi kebijakan bernegara tentang pangan. Pengaruhnya berasal dari Institut Pertanian Bogor," ujarnya.

IPB merupakan kampus pertanian terbesar di Indonesia maka 80 persen keputusan pangan adalah konsep dari IPB.

"Mari kita hadirkan kebaikan di sektor pangan, pertanian. Supaya Indonesia ke depan aman, sebab negara yang aman ke depan adalah negara yang punya keamanan pangan," ujarnya.

Terkini Lainnya
Pastikan ASN Miliki 3 Nilai Dasar, Kang Emil Apresiasi Penandatanganan MoU Pemprov Jabar dengan KASN
Pastikan ASN Miliki 3 Nilai Dasar, Kang Emil Apresiasi Penandatanganan MoU Pemprov Jabar dengan KASN
jawa barat
Pocari Sweat Run Indonesia 2023 Sukses Digelar, Kang Emil: Pecah Rekor Semuanya, Luar Biasa
Pocari Sweat Run Indonesia 2023 Sukses Digelar, Kang Emil: Pecah Rekor Semuanya, Luar Biasa
jawa barat
Strategi Pemprov Jabar Kembangkan Desa Wisata, Rekrut 1.000 Kreator Konten hingga Latih 18 Desa
Strategi Pemprov Jabar Kembangkan Desa Wisata, Rekrut 1.000 Kreator Konten hingga Latih 18 Desa
jawa barat
Jadi Sekda Provinsi dengan Kepemimpinan Digital Terbaik, Sekdaprov Jabar: Ini Jerih Payah Seluruh Perangkat Daerah
Jadi Sekda Provinsi dengan Kepemimpinan Digital Terbaik, Sekdaprov Jabar: Ini Jerih Payah Seluruh Perangkat Daerah
jawa barat
Konsorsium Jepang Bakal Garap Proyek TPPAS Legok Nangka
Konsorsium Jepang Bakal Garap Proyek TPPAS Legok Nangka
jawa barat
Program Desa Digital dan Startup eFishery Ubah Cara Pandang Masyarakat tentang Teknologi Digital
Program Desa Digital dan Startup eFishery Ubah Cara Pandang Masyarakat tentang Teknologi Digital
jawa barat
Di Era Ridwan Kamil, Transaksi Digitalisasi Pajak Jabar Capai Hampir Rp 700 Miliar pada 2022
Di Era Ridwan Kamil, Transaksi Digitalisasi Pajak Jabar Capai Hampir Rp 700 Miliar pada 2022
jawa barat
Jabar Buka Program Pemutihan dan Diskon Pajak Kendaraan Bermotor, Cek Ketentuannya
Jabar Buka Program Pemutihan dan Diskon Pajak Kendaraan Bermotor, Cek Ketentuannya
jawa barat
JQR Bangun Jembatan Baru di Pelosok Garut Selatan, Warga Tak Perlu Lagi Seberangi Jembatan Reyot
JQR Bangun Jembatan Baru di Pelosok Garut Selatan, Warga Tak Perlu Lagi Seberangi Jembatan Reyot
jawa barat
Pemprov Jabar Siap Hadapi Gugatan Pimpinan Pesantren Al-Zaytun
Pemprov Jabar Siap Hadapi Gugatan Pimpinan Pesantren Al-Zaytun
jawa barat
Hadiri PKN ll Angkatan XXVII: Wagub Uu: Kalau Kita Diam Tidak Tambah Ilmu, Kita Ketinggalan
Hadiri PKN ll Angkatan XXVII: Wagub Uu: Kalau Kita Diam Tidak Tambah Ilmu, Kita Ketinggalan
jawa barat
Hadapi Ancaman Kekeringan, Dinas Sumber Daya Air Jabar Prioritaskan Antisipasi Gagal Panen
Hadapi Ancaman Kekeringan, Dinas Sumber Daya Air Jabar Prioritaskan Antisipasi Gagal Panen
jawa barat
Ridwan Kamil Ajak Anak Muda Berinovasi untuk Penuhi Kebutuhan Pangan 50 Juta Masyarakat Jabar
Ridwan Kamil Ajak Anak Muda Berinovasi untuk Penuhi Kebutuhan Pangan 50 Juta Masyarakat Jabar
jawa barat
HealthHeroes Nutrihunt, Aplikasi Baru yang Bantu Pindai Kandungan Nutrisi Makanan
HealthHeroes Nutrihunt, Aplikasi Baru yang Bantu Pindai Kandungan Nutrisi Makanan
jawa barat
Lewat Kredit BJB Mesra, Kang Emil Bantu Tingkatkan Perekonomian 15.000 Orang di Jabar
Lewat Kredit BJB Mesra, Kang Emil Bantu Tingkatkan Perekonomian 15.000 Orang di Jabar
jawa barat
Bagikan artikel ini melalui
Oke