Istri Gubernur Jawa Barat Soroti Kasus Siswa SD Meninggal

Kompas.com - 12/08/2017, 19:37 WIB
 Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Jawa Barat Netty Heryawan meminta penanganan kasus anak SD yang meninggal di Sukabumi tetap memperhatikan hak anak. Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Jawa Barat Netty Heryawan meminta penanganan kasus anak SD yang meninggal di Sukabumi tetap memperhatikan hak anak.


KOMPAS.com - Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Jawa Barat, Netty Heryawan, mengajak publik untuk menghormati hak anak dalam pengungkapan kasus anak yang meninggal di sekolahnya di Kabupaten Sukabumi.

 

Menurut dia, penanganan anak yang berhadapan dengan hukum harus dipilih sebijak mungkin. Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak (UU SPPA) Nomor 11 tahun 2012 mesti diterapkan agar hak anak tetap diperhatikan.

Anak yang menjalani proses peradilan dapat ditempatkan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA). Tujuannya, menghindarkan dan menjauhkan anak dari proses peradilan.

Dengan demikian, stigmatisasi terhadap anak yang berhadapan dengan hukum dapat dihindari dan anak diharapkan dapat kembali ke dalam lingkungan sosial secara wajar.

"Inilah tindakan penanganan yang dilakukan P2TP2A dan Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Sehingga, setiap masalah yang mengakibatkan masalah baru di kemudian hari bisa diantisipasi sejak dini," kata Netty sesuai rilis yang diterima Kompas.com pada Sabtu (12/8/2017).

Ia mengimbau masyarakat yang tidak tahu kasus itu secara detail agar tidak membentuk opini sendiri. Masyarakat juga tidak bisa menghakimi pelaku secara masif,sebelum mengetahui apa yang melatarbelakangi kejadian tersebut.  

Menurut Netty, isu atau peristiwa yang viral di media sosial tentu akan membentuk opini publik. Ia sepakat bila semua pelanggaran hukum diproses berdasarkan peraturan yang berlaku.

"Tetapi tetap saja kita harus melihat bagaimana prinsip restorative justice yang ada dalam Undang-undang Sistem Peradilan Pidana Anak, sehingga kita tahu bagaimana cara memperlakukan korban dan keluarganya serta pelaku yg masih usia anak sehingga persoalan ini tidak melebar," ujarnya.

Restorative justice adalah suatu pendekatan yang lebih menitik-beratkan pada kondisi terciptanya keadilan dan keseimbangan bagi pelaku tindak pidana serta korbannya sendiri.

Ia mengaku prihatin atas peristiwa meninggalnya siswa kelas 2 SD yang diduga bertikai dengan teman sekelasnya di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Longkewang, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Selasa (8/8/2017) lalu.

Baca : Kronologo Kematian Siswa SD setelah Berkelahi dengan Temannya

Hingga kini, P2TP2A Provinsi Jawa Barat terus berkoordinasi dengan P2TP2A Kabupaten Sukabumi untuk mendapatkan kejelasan peristiwa tersebut.

"Sejak dua hari belakangan, kami terus berkomunikasi dengan P2TP2A Kabupaten Sukabumi dan alhamdulillah sudah ada informasi yang lebih jelas," katanya.

Sebelumnya, korban diberitakan meninggal di halaman sekolah usai bertikai dengan teman sekelasnya. Namun, pihak sekolah membantah hal tersebut. Korban disebut 'hanya' dilempar minuman beku dan mengenai telinganya.

"Ada hal-hal yang perlu diluruskan terkait peristiwa tersebut," ujarnya.

Berdasarkan temuan di lapangan, perkelahian antarsiswa satu dengan siswa lainnya memang terjadi. Namun hasil visum menyatakan, korban menderita kelainan pada pembuluh darah di otaknya sehingga terjadi pembekuan. 

Kondisi itu mengakibatkan terhambatnya aliran oksigen ke otak dan korban jatuh pingsan saat kejadian terjadi. "Bukan karena pukulan, tonjokan, atau kekerasan lainnya," kata Netty.

Netty melanjutkan, "Mungkin karena kaget, korban lalu jatuh tidak sadarkan diri. Jadi, ketika korban jatuh dan pingsan, pelaku yang juga usia anak kelas 2 SD langsung lari panik mencari gurunya. Jadi ini gambaran wajar karena bukan dipojokkan atau adanya pengeroyokan," ujarnya.


Terkini Lainnya
Pastikan ASN Miliki 3 Nilai Dasar, Kang Emil Apresiasi Penandatanganan MoU Pemprov Jabar dengan KASN
Pastikan ASN Miliki 3 Nilai Dasar, Kang Emil Apresiasi Penandatanganan MoU Pemprov Jabar dengan KASN
jawa barat
Pocari Sweat Run Indonesia 2023 Sukses Digelar, Kang Emil: Pecah Rekor Semuanya, Luar Biasa
Pocari Sweat Run Indonesia 2023 Sukses Digelar, Kang Emil: Pecah Rekor Semuanya, Luar Biasa
jawa barat
Strategi Pemprov Jabar Kembangkan Desa Wisata, Rekrut 1.000 Kreator Konten hingga Latih 18 Desa
Strategi Pemprov Jabar Kembangkan Desa Wisata, Rekrut 1.000 Kreator Konten hingga Latih 18 Desa
jawa barat
Jadi Sekda Provinsi dengan Kepemimpinan Digital Terbaik, Sekdaprov Jabar: Ini Jerih Payah Seluruh Perangkat Daerah
Jadi Sekda Provinsi dengan Kepemimpinan Digital Terbaik, Sekdaprov Jabar: Ini Jerih Payah Seluruh Perangkat Daerah
jawa barat
Konsorsium Jepang Bakal Garap Proyek TPPAS Legok Nangka
Konsorsium Jepang Bakal Garap Proyek TPPAS Legok Nangka
jawa barat
Program Desa Digital dan Startup eFishery Ubah Cara Pandang Masyarakat tentang Teknologi Digital
Program Desa Digital dan Startup eFishery Ubah Cara Pandang Masyarakat tentang Teknologi Digital
jawa barat
Di Era Ridwan Kamil, Transaksi Digitalisasi Pajak Jabar Capai Hampir Rp 700 Miliar pada 2022
Di Era Ridwan Kamil, Transaksi Digitalisasi Pajak Jabar Capai Hampir Rp 700 Miliar pada 2022
jawa barat
Jabar Buka Program Pemutihan dan Diskon Pajak Kendaraan Bermotor, Cek Ketentuannya
Jabar Buka Program Pemutihan dan Diskon Pajak Kendaraan Bermotor, Cek Ketentuannya
jawa barat
JQR Bangun Jembatan Baru di Pelosok Garut Selatan, Warga Tak Perlu Lagi Seberangi Jembatan Reyot
JQR Bangun Jembatan Baru di Pelosok Garut Selatan, Warga Tak Perlu Lagi Seberangi Jembatan Reyot
jawa barat
Pemprov Jabar Siap Hadapi Gugatan Pimpinan Pesantren Al-Zaytun
Pemprov Jabar Siap Hadapi Gugatan Pimpinan Pesantren Al-Zaytun
jawa barat
Hadiri PKN ll Angkatan XXVII: Wagub Uu: Kalau Kita Diam Tidak Tambah Ilmu, Kita Ketinggalan
Hadiri PKN ll Angkatan XXVII: Wagub Uu: Kalau Kita Diam Tidak Tambah Ilmu, Kita Ketinggalan
jawa barat
Hadapi Ancaman Kekeringan, Dinas Sumber Daya Air Jabar Prioritaskan Antisipasi Gagal Panen
Hadapi Ancaman Kekeringan, Dinas Sumber Daya Air Jabar Prioritaskan Antisipasi Gagal Panen
jawa barat
Ridwan Kamil Ajak Anak Muda Berinovasi untuk Penuhi Kebutuhan Pangan 50 Juta Masyarakat Jabar
Ridwan Kamil Ajak Anak Muda Berinovasi untuk Penuhi Kebutuhan Pangan 50 Juta Masyarakat Jabar
jawa barat
HealthHeroes Nutrihunt, Aplikasi Baru yang Bantu Pindai Kandungan Nutrisi Makanan
HealthHeroes Nutrihunt, Aplikasi Baru yang Bantu Pindai Kandungan Nutrisi Makanan
jawa barat
Lewat Kredit BJB Mesra, Kang Emil Bantu Tingkatkan Perekonomian 15.000 Orang di Jabar
Lewat Kredit BJB Mesra, Kang Emil Bantu Tingkatkan Perekonomian 15.000 Orang di Jabar
jawa barat
Bagikan artikel ini melalui
Oke